MB Family

Hengki, Jenny, Estee, Enda

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Harmonik

hari hari musik.

Grammy

Miniature Gramaphone for music award

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 27 Mei 2011

Piringan hitam Tetap Berputar

Tahun 1980an Pabrik Philips dan Sony memperkenalkan Compact Disc (CD) Digital Audio,menggantikan piringan hitam yang analog. Dilanjutkan dengan pemunculan MP3 pada 1990an. Lalu i-Tunes dan lain-lain.

Ketika rekaman digital ini baru dimulai, Pabrik Nakamichi merasakan kekurangan pada cara ini, sehingga menunda memproduksinya. Saat itu mereka bilang :"digital memang tanpa desis,tanpa pletak-pletuk, tanpa kencang kendur dan.... tanpa musik"

Berbagai usaha untuk membenahi kekurangan CD dari kakaknya Piringan hitam mereka lakukan dan akhirnya budaya digital menggeser analog, dan dipermudah lagi dengan mengoleksi musik lewat media internet dengan hanya satu sentuhan.

Pencinta musik sejati tetap merasakan ada sesuatu yang hilang pada musik digital. Apa yang pernah dirasakan Nakamichi waktu lalu, itu yang mereka rasakan kini. Banyak diantara mereka lalu membongkar loteng tempat piringan hitam dan meja putar sempat disimpan dan telah berdebu. Selain itu karakter mendengar piringan hitam ada semacam ritual. "Piringan hitam hangat dan interaktif, harus dibersihkan dan hati-hati meletakan jarum pada jalurnya",seperti yang dinyatakan Brozek pemilik Toko Slow Train yang mendengar lagu hanya dari piringan hitam dan tidak mengoleksi CD.

Menurut data Nielson Sound Scan di AS, penjualan Vinil naik 14% atau 2,8 juta unit pada tahun lalu dan diperkirakan naik hingga 25% tahun 2011 ini. Demikian disampaikan In This Week.com sekaligus menjadi cerita sampulnya dengan judul "Record Revival" pada 18 Mei 2011. Dan menariknya lagi penjualan album digital turun 13%.

Toko Kaset disana mengalami lonjakan yang signifikan dalam penjualan piringan hitam dan meja putar seperti Toko Slow Train, dan toko Randy Record yang didirikan 30 tahun lalu, bahkan toko non musik seperti toko pakaian juga turut menjual  barang yang telah disimpan sebagai barang antik itu. Peminatnya pun bukan hanya pecinta musik saat jayanya piringan hitam tetapi dengan peminat baru para remaja yang baru pertama kali memutar piringan hitam.

Pemusik juga dapat merasakan bahwa piringan hitam merupakan sumber pendapatan yang lebih nyata dibanding penjualan lewat download, dan hal ini menjadi pendorong pula bagi kebangkitan kembali piringan hitam dan meja putar yang mati suri. Putar dan berputar terus....

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Edit 18 Januari 2012, Kebangkitan vinil lebih dari tentang nostalgia. Fans mengatakan jarum di alur memberikan kualitas suara lebih baik daripada teknologi laser, plus ada daya tarik dari sampul album.  http://www.smh.com.au/money/vinyl-revival-more-than-spin-20120117-1q3ky.html

-Kalamazoo - Barry dari "High Fidelity" Nick Hornby akan bersukacita: Penjualan LPrecords vinil melonjak menjadi 3,9 juta pada 2011, naik dari 2,8 juta pada 2010, menurut angka yang dikeluarkan oleh Billboard.com. http://www.mlive.com/business/west-michigan/index.ssf/2012/01/as_vinyl_records_get_back_in_t.html

Minggu, 08 Mei 2011

THE BEATLES -Winding Road to Cross the Universe (mengenang album final) "LET IT BE"


JUDUL ALBUM : LET IT BE
RILIS : 8 MEI 1970
LABEL : APPLE
ALIRAN : ROCK
PROD : GEORGE MARTIN, PHIL SPECTOR

-But He Knew It Couldn’t Last.Penggalan lagu Get Back menandakan bahwa tidak ada yang bertahan dimuka bumi.
-All Things Must Pass.Judul Album Pertama George Harrison setelah The Beatles bubar bermakna serupa, Dan seperti kata dalam Alkitab :” Segala sesuatu ada masanya.

Hari ini 8 Mei 2011, genap empat puluh satu tahun album keduabelas TheBeatles Let it Be dirilis. Album terakhir (final) dimasa mereka masih bersama. Memang album ini tidak lepas kisahnya dari bubarnya grup 1960an ini...Yah berakhirnya grup yang terdiri dari empat personil ajaib dari Liverpool Inggris.

Ada 12 lagu dalam album yang bersisi dua yang sejatinya di rilis sebagai piringan hitam yang memang menjadi media rekaman saat itu, ciptaan Lennon dan McCartney, kecuali yg diberi catatan :
Sisi 1 : Two of Us, Dig a Pony, A Cross the Universe, I Me Mine(Harrison), Dig It(Lennon,McCartney,Harrison,Starkey), Let It Be, Maggie Mae(Lennon,McCarney,Harrison,Starkey)
Sisi 2 : I’ve Got a Felling, One after 909, The Long and Winding Road, For You Blue, Get Back.

Penulis meminjam tujuh judul lagu (huruf tebal) pada album ini dalam menyampaikan gambaran sederhana tentang album yang dirilis 8 Mei 1970, dengan produser Phil Spector itu, dan dibantu musisi lain : Richard Anthony Hewson, Brian Rogers, John Burhan, George Marthin, Linda Mc Cartney, Billy Preston.

Two of Us 
mengungkap tentang kerja sama dan kebersamaan dua orang, dan untuk catatan ini, ada dua kegiatan The Beatles yang dapat penulis amati dalam perjalanan bermusik mereka... yang sebenarnya tidak dapat lepas satu dengan lainnya. Panggung Live Show dan Studio Rekaman. Salah satu atau kedua-duanya, hal yang menjadi pilihan, dan ternyata sulit bagi mereka, setelah mereka pulang dari India.... berguru meditasi pada Maharishi Makesh Yogi.

                                                  
Get Back 
kembali pada keadaan seharusnya. "Get back" adalah judul yang dipersiapkan untuk album ini. Get Back dapat pula berarti pulang atau balik pada penampilan ketika pemunculan mereka dahulu.... di arena panggung live show, bertemu langsung dengan penggemar. Saat saat ini mereka “terpenjara” di studio rekaman yang penuh tekanan dan ketegangan yang membawa kerenggangan dalam hubungan pribadi mereka. Untuk kembali ke arena live itu mereka butuh latihan lagi, mereka mencoba hal itu namun gagal. 

Sampul
“Album Get Back tertunda-tunda untuk dirilis dan akhirnya dibatalkan. Pada hal untuk sampul album Get Back atas ide John Lennon...telah dirancang dan dipersiapkan.... menampilkan kembali gaya yang sama dengan sampul pertama Please Please Me. Pose mereka yang melihat kebawah di balkon Manchester Square London (lihat foto), hasil fotografer Angus Bean. Memang sepertinya dapat dilihat sebagai kemunduran. Namun memang itu ide mereka, Kembali ke basic.  Belakangan rancangan itu dipakai sebagai sampul album kompilasi 1967-1970 atau dikenal dengan album Blue. Lima belas lagu yang disiapkan, atau lebih tiga lagu dari yang ada pada album Let It Be yaitu : Rocker, Save The Last Dance For Me dan Don't Let Me Down.  

The Long and Winding Road 
jalan panjang dan berliku menuju pintumu, dapat menggambarkan panjang dan berlikunya jalan bagi perilisan album keduabelas itu. Mulai dari kelelahan menjalani sesi rekaman The Beatles yang lebih dikenal dengan White Album yang memuat hingga 30 lagu... sampai pada ketegangan selama di studio itu, membuat mereka benar-benar tertekan. Jalan panjang dan berliku itu berakhir dipintu yang tidak diinginkan.... pintu yang bernama “bubar”.

Let it be 
….dalam hal kesulitan, patah hati dan kegelapan ibu datang dan berkata biarlah, dapat menggambarkan kepasrahan bagi terbitnya album yang sempat-sempatnya didahului oleh album Abbey Road. Paul McCartney kecewa dan marah dengan hasil rekaman... karena intervensi Phil Spector dalam beberapa lagu tanpa mengkonfirmasi dia, seperti instrument biola dalam lagu Long and Winding Road yang tidak disukainya, dan lain-lain. Tak lama kemudian Paul menyatakan keluar dan The Beatles bubar.

Yah, biarlah seperti judul albumnya itu. Aslinya diedarkan pertama kali dikemas dengan kotak yang dilengkapi buku160 halaman dengan foto dan kutipan dari film Let It Be.

Tahun 2003 atau 33 tahun kemudian dirilis album Let It Be Naked yang dapat memuaskan Paul Mc Cartney. Dengan enteng Ringgo Starr berkata :”Sebenarnya itu cuma soal pendengaran. Toh waktu lalu Paul melenggang untuk menerima penghargaan untuk Let it Be”. Biarlah.


I Me Mine 
…. aku,untukku dan milikku, dapat menggambarkan ego masing-masing anggota grup yang telah sulit dipersatukan lagi. Dan itu terlihat pula pada penampilan sampul Let It Be yang memuat foto diri mereka ditiap kotak masing-masing, dengan ekspresi masing-masing pula seakan berkata “I, Me,Mine”. Sungguh berbeda dengan penampilan album-album sebelumnya diluar White album yang polos, mereka selalu tampil mesra bersama.


A Cross The Universe 
….Cinta dan sukacita menyelinap pergi kealam semesta seperti cahaya matahari menyinari bumi, penulis mengamati bahwa diluar kerumitan berbagai hal yang dialami The Beatles mengenai album ini, ternyata album No.86 dari "500 album terbesar sepanjang masa" versi majalah Rolling Stone ini mendapat tempat sampai keujung semesta.... dan dapat bertahan bagi penggemar The Beatles yang juga tersebar di semesta bumi. 

The Beatles yang ajaib ternyata tetap hidup oleh tiupan nafas penggemarnya. Banyak penyanyi lain yang juga telah menyanyikan lagu-lagu dari album ini seperti: Elvis Presley, Boney M, Willy Nelson, George Michael, Billy Ocean, Rod Stewart, Diana Ross,Status Quo dan masih banyak lagi.  

Dan terakhir dalam film A Cross The Universe yang dibintangi Jim Sturgess dengan sutradara Julie Taymor. Film yang dirilis 12 Oktober 2007. Dari CD Sound track film ini, dua lagu dari 16 lagu didalamnya berasal dari album Let It Be : Let I Be lewat penampilan Carol Woods dan Timothy T. Mitchum dan A Cross The Universe lewat Jim Sturgess.

One After 909 
....Aku berangkat setelah 909. Konon angka 9 menjadi angka keramat John Lennon. Dan setelah itu semua, maka bersama-sama dengan album The Beatles yang lain dan sebelumnya, album Let It Be telah di Master ulang secara Digital. 

Dengan menetapkan tanggal unik 09-09-(20)09 lalu album-album The Beatles di rilis lagi. Selamat mendengarkan dan menikmati.




Rabu, 04 Mei 2011

“Yudas Malang, Yudas di Sayang”

 Kecemburuan dan syrik Yudas terhadap Gurunya Yesus memuncak ketika Maria Magdalena menyiram minyak wangi ketubuh Yesus sebagai tanda hormat dan kasih.  "Untuk apa pemborosan ini?
Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." (Lihat Matius 26: 8,9). Setelah itu Yudas pergi menawarkan Yesus kepada imam-imam Yahudi dengan Uang. Ia menjual gurunya yang siap dilenyapkan imam-imam itu, lalu mencari kesempatan untuk menyerahkan Yesus kepada mereka.

Dari antara murid Yesus yang kebanyakan nelayan, Yudas satu-satunya yang berlatar belakang politisi. Dia kemudian diserahi tugas sebagai pemegang kas dikelompok Yesus. Partai Iskariot tempat dia berasal adalah partai militant yang ingin merebut kemerdekaan dari tangan penguasa Roma. Itulah mengapa dia dipanggil Yudas Iskariot. Pertemuan dengan Yesus yang berwibawa dimatanya, mendatangkan harapan besar bagi Yudas mewujudkan cita-citanya dan partainya itu.

Kekecewaannya datang setelah sekian lama mengikut Yesus, karena ternyata gaya Yesus memimpin yang penuh kasih, bahkan mengasihi musuhnya, tidak sejalan dengan harapannya mula-mula. Dengan ciuman palsu Yudas sebagai tanda, maka orang-orang menangkap Yesus. Ketika Yesus mulai didera dan disiksa lalu dihukum mati,Yudas menyesal tapi sudah terlambat. Sungguh malang, ia kemudian memutuskan untuk menggantung diri.

Kemalangan Yudas mendapat simpati dari seorang penyanyi dan pencipta lagu. Lady Gaga yang mempunyai kepercayaan Katolik, memuja Yudas yang telah mengikuti Iblis, dengan mencipta lagu berjudul “nama si pengkhianat” itu. Ia ingin menyirami Yudas dengan minyak wangi dan membelaikan rambutnya, dengan meniru apa yang pernah dilakukan Maria Magdalena kepada Yesus waktu lalu.


Lagu Yudas ini dirilis pada bulan April 2011 bertepatan dengan orang Kristen merayakan dan mengenang kematian Yesus, dan pasti ingat akan perbuatan Yudas ketika itu.

Kreasi seni yang lumayan dari penyanyi eksentrik ini tentu saja menimbulkan ketidak-senangan dari pengikut Yesus Kristus dari segala bangsa. Bahkan sebelum video klip lagu ini ditayangkan mereka telah mengecamnya. Bagaimana bisa orang mencintai Yudas?. Dalam klip itu Gaga memerankan tokoh Maria Magdalena bercinta dengan tokoh Yudas yang diperankan oleh aktor Norman Reedus. Diakhir video ada kata-kata :”Yudas datang, baptisan dimulai”.

Lagu dan klip kontoversi ini menyulut api kemarahan pengikut Yesus Kristus : “Ini adalah aksi orang yang punya bakat seperti Lady Gaga”, kata Bill Donohue Presiden Liga Katolik kepada HollywoodLife.com. Dan bagi penulis, Gaga memungut sampah dan mencium itu.

Selasa, 03 Mei 2011

Born This “Big” Way (Chris Vs Gaga)

Glee itu film, Glee juga musik. Dia memang bercerita tentang Grup Paduan suara. Glee memang kental dengan musik. Dan para pemerannya merilis lagu-lagu yang terdapat disetiap tayangannya menjadi album musik bagi penggemar mereka. Lagu-lagu yang pernah popular dipilih masuk dalam album yang mereka terbitkan.




Bila lagu lama yang di cover, akan menjadi nostalgia bagi penggemar lagu itu, dan mungkin dikira lagu baru oleh pendengar baru. Meskipun lagu yang dibawakan ulang akan memberikan nuansa baru, tapi tidak semua lagu yang dinyanyikan oleh pemeran-pemeran Glee akan lebih enak dari lagu yang dibawakan oleh penyanyi aslinya.

Apalagi bila lagu yang masih digandrungi dan masih popular-populernya karena baru dirilis oleh penyanyi aslinya. Seperti lagu Born This Way dari Lady Gaga yang masih dipuncak Daftar lagu itu. Tentu dibutuhkan satu teknik improvisasi untuk menampilkan lagu ini, agar tampil lebih enak dari aslinya.

Itulah yang dikerjakan oleh para pemeran dalam Film seri Glee di bulan April 2011. salah satu lagu dalam album Glee The Music Volume 6 adalah ya… itu Born This Way, lagu yang disunat sebahagian syairnya oleh radio-radio di Malaysia, karena dianggap mengkampanyekan hubungan cinta sejenis. Album ini akan dirilis pada 23 Mei 2011 ini. 

Born This Way dengan vocal utama  Chris Colver, Amber Riley (Mercedes), and Jenna Ushkowitz (Tina) lagu ini tampil menyaingi lagu aslinya oleh Lady gaga. Gaya paduan suara oleh Glee begitu enak sehingga seorang penulis dari San Jose, California Kirsten Coachman dalam review musicnya memuji mereka dalam blog nya, “mereka memberikan jalan besar bagi Born This way”.



Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More