happy 71st John Lennon, 9 october 2011
2 Musisi saat perang
Akhir abad lalu
sang"Dreamer” John Lennon, setelah grupnya The Beatles bubar, bermigrasi ke Amerika. Disana dia berjuang bagi perdamaian dunia, ketika perang Vietnam berlangsung.
Dia begitu merindukan suasana damai, tak peduli orang menganggapnya pemimpi. "You may say I'm a dreamer And the world we'll be as one".
Dalam beberapa lagu, ia menyampaikan suara perdamaian antara lain “Power To The People, Give Peace A Change”,”War is over” dan “Imagine” yang terkenal, dimana ia menuangkan mimpi perdamaiannya. Ia bahkan turun kejalan bersama ribuan remaja, kaum yang amat di cintainya.
Dan mimpi itu buyar ketika hampir tiga puluh satu tahun lalu, seorang yang mengaku penggemar fanatiknya, di suasana dan cuaca terasa dingin membekukan, “mengeksekusi”nya dengan pistol di depan pintu Apartemennya di Dakota New York pada 8 Desember 1980.
Dia tewas membawa mimpinya. Ketika dia berjuang dalam perdamaian itu, ia memanjangkan rambut dan janggutnya, dan dikenal dengan sebutan rambut perdamaian.
Awal abad ini
Lenny Kravitz mengikuti jejak John Lennon, menghimbau Perdamaian dunia. Ia ber”khotba” mengenai pentingnya menumbuhkan cinta dihati tiap manusia.
Penyanyi Rock asal Amerika beberapa decade ini, yang mengaku Kristen dan bertato “My heart Belong to Jesus Christ”, selanjutnya berujar :“Saya percaya bahwa semua orang bisa mendapatkan kebahagiaan jika mereka memiliki cinta dan Tuhan dihati mereka”.
Dia menyanyi tentang kasih, emosi serta revolusi spiritual, merilis lagu “We want Peace” pada 2003 lalu (sebagai protes kepada pemerintah AS yang setuju berperang melawan Irak), dan merilis Album bertajuk “It is Time For A Love Revolution” pada 2008.
2 Musisi saat perang
Akhir abad lalu
sang"Dreamer” John Lennon, setelah grupnya The Beatles bubar, bermigrasi ke Amerika. Disana dia berjuang bagi perdamaian dunia, ketika perang Vietnam berlangsung.
Dia begitu merindukan suasana damai, tak peduli orang menganggapnya pemimpi. "You may say I'm a dreamer And the world we'll be as one".
Dalam beberapa lagu, ia menyampaikan suara perdamaian antara lain “Power To The People, Give Peace A Change”,”War is over” dan “Imagine” yang terkenal, dimana ia menuangkan mimpi perdamaiannya. Ia bahkan turun kejalan bersama ribuan remaja, kaum yang amat di cintainya.
Dan mimpi itu buyar ketika hampir tiga puluh satu tahun lalu, seorang yang mengaku penggemar fanatiknya, di suasana dan cuaca terasa dingin membekukan, “mengeksekusi”nya dengan pistol di depan pintu Apartemennya di Dakota New York pada 8 Desember 1980.
Dia tewas membawa mimpinya. Ketika dia berjuang dalam perdamaian itu, ia memanjangkan rambut dan janggutnya, dan dikenal dengan sebutan rambut perdamaian.
Awal abad ini
Lenny Kravitz mengikuti jejak John Lennon, menghimbau Perdamaian dunia. Ia ber”khotba” mengenai pentingnya menumbuhkan cinta dihati tiap manusia.
Penyanyi Rock asal Amerika beberapa decade ini, yang mengaku Kristen dan bertato “My heart Belong to Jesus Christ”, selanjutnya berujar :“Saya percaya bahwa semua orang bisa mendapatkan kebahagiaan jika mereka memiliki cinta dan Tuhan dihati mereka”.
Dia menyanyi tentang kasih, emosi serta revolusi spiritual, merilis lagu “We want Peace” pada 2003 lalu (sebagai protes kepada pemerintah AS yang setuju berperang melawan Irak), dan merilis Album bertajuk “It is Time For A Love Revolution” pada 2008.
0 komentar:
Posting Komentar