(Lagu-lagu Natal Jemaat)
Muliakanlah, Tuhan Allah, Tuhan Allah, Maha Tinggi – Damai sejahtera, Turun kebumi, Bagi orang kesudihan-Nya, kesudihan-Nya – Amin, Amin, Amin” (Bait akhir Kidung Jemaat No. 100)
Sudah hampir sebulan atau mungkin lebih, kita mendengar
lagu-lagu Natal disekitar kita. Catatan “Natal Hitam” yang lalu telah
membahas tentang lagu kerinduan disaat Natal. Kita telah mendengar lagu “Christmas at Sea” dari Goombay Dance Band.http://hengkiharry.blogspot.com/2011/11/natal-hitam-christmas-at-sea-goombay.html Dan sebelum itu catatan tentang "Boney Maria" berdasar pada Injil Lukas 2 : 1 - 20, menyampaikan lagu Marys Boy Child dalam lagu gembira Boney M.http://hengkiharry.blogspot.com/2011/10/boney-m-aria.html Lagu- lagu Natal berikut ini agak unik dan penuh sukacita, masih dari Injil Lukas.
Disaat Natal makin mendekat atau dikenal dengan masa Advent menurut kalender gerejawi, dikemukakan lagu-lagu yang penuh nada
suka cita. Lebih dari patut kita bersuka cita menyambut keselamatan
kita. Keselamatan yang dihentar sebagai bingkisan Natal oleh “Sinterklas”
Agung. Ada yang istimewa dari lagu-lagu pujian yang kita bahas ini, yaitu "didendangkan" disekitar saat Natal pertama (The First Noel), yaitu ketika Yesus
dilahirkan di Betlehem, dua ribu tahun lalu. Penyanyi dan pemusik diantaranya
adalah orang-orang terdekat Sang bayi Natal sendiri. Manusia dan Malaekat. Yaitu Maria ibu Yesus, Zakaria dan Elisabet ayah dan ibu Yohanes, Lalu para gembala, Malaekat dan lain-lain.
Orang yang menulis Injil Lukas adalah Lukas yang berprofesi
sehari-hari sebagai dokter. Dalam Injil ini, sang dokter menyampaikan tentang
peristiwa seputar penantian (advent) hingga ‘Hari H’ (D Day) Natal. Peristiwa yang tidak tercatat dalam tiga Injil yang
lain dalam Perjanjian Baru. Dari penuturan dialah, kita mengenal peristiwa
Natal selama ini. Selain berita Natal yang cukup rinci, Kabar gembira ini
dilengkapi pula dengan "lagu-lagu Natal"nya. Lagu Natal sejati. Memang syair lagu kali ini penulis ambil dari lagu-lagu yang terbit kemudian, sebagai gambaran saja.
Sebagai dokter, Lukas pasti tahu bahwa penyakit dapat sembuh
bukan hanya lewat obat. Tetapi lewat hati juga . Dan hati itu berada pada
suasana yang gembira dan sukacita. Sebagai pekabar Injil yang banyak mengutip
dari Alkitab Perjanjian Lama, Lukas pun pasti mengenal kata-kata Raja yang
bijaksana Salomo dalam Alkitab Yahudi saat itu : “Hati yang gembira adalah obat
yang manjur” (Amsal 17 : 22). atau kata-kata Nehemia : “Jangan kamu bersusah
hati sebab sukacita karena Tuhan itulah perlindunganmu!” (Nehenia 8 : 11). Lalu
itu semua yang ia nyatakan -- dalam kabar suka citanya bagi seseorang
bernama Teofilus sebagai penerima pertama Injil, lalu kemudian bagi kita
orang percaya.
Lukas mencatat bahwa Maria, ketika baru mulai mengandung Yesus, disaksikan oleh Elisabet, dengan berbahagia dan penuh sukacita mengangkat Tahlil
tentang hal besar yang dilakukan Tuhan. Tuhan menyelamatkan manusia sesuai
janji-Nya kepada nenek moyang mereka. Dia menolong Israel dan Dia tidak lupa
janji-Nya itu. (Baca juga Lukas 1 : 46 - 56)
O..datanglah, Imanuel – Tebus umat-Mu Israel -- yang dalam berkeluh kesah – Menantikan Penolongnya, bersoraklah – Hai Israel, menyambut Sang Imanuel.
(Kidung Jemaat No.81 : 1) Syair : Veni, veni, Emmanuel/ O come, O Come, Emmanuel, Nyanyian Latin abad pertengahan, terjemahan Yamuger 1981. Lagu: Prancis abad ke- 15/Thomas Helmore (1811 - 1890).
Sesaat sebelumnya, Elisabet yang tengah mengandung Yohanes enam
bulan, begitu bahagia dan bersuka cita atas kunjungan ibu Tuhan, Maria. Bahkan
katanya anak dalam kandungannya bergerak kegirangan saat Maria menyampaikan
salam. Sambil memuji Tuhan katanya: “Engkaulah yang paling diberkati diantara
semua wanita! Diberkatilah anak yang akan kau lahirkan itu!” ( Baca juga Lukas
1 : 39 - 45)
Selamat selamat datang – Yesus Tuhanku – yang turun dari surga – yang rumah-Mu – Selamat, selamat datang-Mu didalam Dunia – Tuhan jadi sama dengan manusia – salam,salam
(Nyanyian Rohani No 30) lihat juga Kidung Jemaat No. 123. terjemahan Yamuger 1980. Syair :Nu zijt wellekome, Nyanyian Natal Belanda/Jerman abad pertengahan. Lagu : Eropah 1000, Jerman abad ke- 14, Belanda 1627.
Tiga bulan kemudian Zakharia ayah Yohanes memuji Tuhan ketika
kelahiran putranya, yang nantinya menjadi pembuka jalan bagi kedatangan Mesias.
Sama halnya dengan Maria ia mengungkapkan lawatan Tuhan menyelamatkan
umatnya. Dan penyelamat itu berasal dari keturunan Daud, sebagaimana janji Tuhan
melalui Nabi-nabinya dulu. (Baca juga Lukas 1 : 67 - 80)
Terbit sepucuk taruk ditunggul suku Daud – Bersinarlah terang baru dikegelapan maut – T’lah jadi Penebus menurut sabda sungguh – perjanjian kudus. (Nyanyian Rohani No.32)
Enam bulan sesudah itu, tepatnya dimalam yang paling bersejarah,
Natal yang pertama. Saat Kristus lahir pada sebuah kandang hewan, menggema lagu
dan musik yang begitu meriah. Gloria inexcelsis Deo. Para Malaekat yang
disaksikan oleh para gembala di padang Efrata, sesaat sebelumnya telah
menyampaikan kabar gembira pada gembala itu ; memuji Tuhan di Sorga atas
kebesaran-Nya yang membawa damai sejahtera dibumi yang penuh dosa. Mazmur yang
tiada taranya. (Baca juga Lukas 2 : 8 – 20)
Alam Raya berkumandang oleh pujian mulia – Dari gunung, dari padang – kidung malaikat bergema – Glo…ria inexcelsis Deo – Glo…ria inecelsis Deo.
(Kidung Jemaat No. 101 : 1) Syair : Les Anges dans nos campagnes/Angels We Have Heard on High, Terjemahan Yamuger/Pan.K.A.J 1980. Lagu : Nyanyian Natal Prancis abad ke-18.
Sekitar satu atau dua jam kemudian, para gembala memuji-muji
Tuhan dijalanan Betlehem, setelah melihat kebenaran yang disampaikan Malaekat
kepada mereka. Mereka baru saja menjumpai bayi Yesus dibaringkan dalam palung
makanan ternak. Mereka menjumpai Raja dan Juru selamat yang lahir dikota Daud.
(Baca juga Lukas 2 : 8 – 20)
Hai mari berhimpun dan bersukaria – Hai mari semua ke Betlehem. – Lihat yang lahir Raja Bala Sorga – Sembah dan puji Dia Tuhanmu.
(Kidung Jemaat No. 109). Syair : Adeste fideles/ O Come All Ye Faithful, JOHN FRANCIS WADE 1751. Terjemahan Yamuger/ Pan. Lit.K.A.J. 1980. Lagu John Francis Wade 1751.
Beberapa hari kemudian, bertempat dalam Rumah Allah di
Yerusalem, dua orang lansia memuji-muji Tuhan ketika melihat kehadiran Sikecil
Yesus ditempat itu. Seorang laki-laki yang tahu lewat bimbingan Roh kudus akan
bertemu Raja penyelamat disitu bernama Simeon sambil menggendong Yesus, memuji
Tuhan yang telah menepati janji-Nya mendatangkan Penyelamat dan Terang dunia.
(Baca juga Lukas 2 : 22 – 35)
Ku songsong bagaimana ya Yesus, datang-Mu? – Engkau Terang buana, Kau surya hidupku – Kiranya Kau sendiri Penyuluh jalanku – Supaya ku yakin itu tujuan janji-Mu
(Kidung Jemaat No. 85 : 1) Syair : Wie soll ich dich empfangen, Paul Gerhardt 1653, terjemahan H.A.Pandopo. Lagu: Melchior Teschner 1614.
Saat itu juga Hana seorang perempuan janda dari
suku Asyer yang telah tujuh puluh tujuh tahun tidak meninggalkan Rumah Allah,
memuji Tuhan dengan sukacita ketika melihat Sang Raja penebus yang dia
nanti-nantikan. (Baca juga Lukas 2 : 36 – 38)
Hai dunia gembiralah, dan sambut Rajamu – Dihatimu terimalah, bersama bersyukur – Bersama bersyukur – Bersama-sama bersyukur.
Dialah Raja semesta, benar dan mulia. - Masyurkanlah, hai dunia - besar anugrahNya - Besar Anugrahnya - Besar AnugrahNya.
(Kidung Jemaat No.119 : 1 dan 4) Syair : Joy To The World, Isaac Watts 1719 terjemahan Yamuger/Pan.Lit.K.A.J.1980. Lagu: Lowell Mason 1742.
0 komentar:
Posting Komentar